Pages

Tuesday 29 March 2016

MENYIAPKAN KEBANGKITAN PERADABAN ISLAM 2025-2030 (Pengantar)




BISMILLAH.. Alhamdulillah Pujian hanya milik Allah, Salawatdan salam kita junjungkan kepada nabi besar Muhammad Rasulullah sallahualaihiwasalam.

Perkembangan teknologi membuat kita dengan memudahkan kita mengakses informasi. Termasuk banyaknya media sosial yang menjamur sampai pada genggaman kita. Alhamdulillah ana juga dapat mengakses sebuah video ceramah salah seorang Ustaz yaitu ustaz Bahtiar Nasir LC MA. 


Banyak ceramah beliau, tapi yang satu ini yang paling mengena. Ceramah itu berjudul “Peradaban Islam 2025 tak terbendung lagi”. Video tersebut yang menginspirasi ana untuk membuat tulisan ini. Setuah rangkaian tulisan mencoba memberikan semangat optimisme untuk peradaban Islam kedepan. Dan semoga juga penulis dapat mewujjudkannya..amin

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Sahabat Safinah ra. (salah satu pembantu di rumah Nabi), Nabi bersabda:

“Khilafah (dalam sebagian riwayat, “Khilafah Nubuwwah”) setelahku berlangsung selama 30 tahun setelah itu berubah menjadi kerajaan (mulk)” .

Masa 30 tahun ini dihitung dimulai Khilafah Sayyidina Abu Bakr selama 2 tahun lebih lalu Sayyidina Umar bin Khattab selama 10 tahun lebih berikutnya khilafah dipangku oleh Sayyidina Utsman selama hampir 12 tahun dan diakhiri oleh khilafah Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib selama hampir 5 tahun tahun. atau diakhiri oleh Sayyidina Hasan bin ‘Ali menurut sebagian ulama.

Jadi, jelas setelah 30 tahun dari wafat Nabi, selesailah masa Khilafah, Khilafah sebenar-benar khilafah, yaitu khilafah yang berdiri di atas minhaj nubuwwah. Walaupun para pemimpin umat pasca Khulafa Rasyidun bergelar Khalifah, tepatnya setelah Sayyidina Hasan menyerahkan kekuasaan kepada Sahabat Mu’awiyah, khilafah berangsur-angsur berubah menjadi al-mulk atau kerajaan.

Dan Khalifah Umar bin Abdul Aziz oleh para ulama disepakati sebagai mujaddid pertama yang dijanjikan Nabi dari mujaddid-mujaddid yang akan selalu muncul di awal seratus tahun setelah wafatnya.

Bila kita melihat sejarah tiap seratus tahun Allah memilih para pengusung dakwah Islam untuk mewujudkan peradan Islam.

Kita membaca sejarah awal yaitu  Allah memilih Bangsa 'Arab. Dipimpin RasuluLlah, Khulafaur Rasyidin, & beberapa penguasa Daulah 'Umawiyah, agama ini jaya. Lalu ketika para penguasa Daulah itu beserta para punggawanya menyimpang, Allahpun mencabut amanah penjayaan itu dari mereka.

Di masa berikutnya, Allah memilih bangsa Persia. Dari arah Khurasan mereka datang menyokong Daulah 'Abbasiyah. Maka penyangga utama Daulah ini, dari Perdana Menterinya, keluarga Al Baramikah, hingga panglima, bahkan banyak 'Ulama & Cendikiawannya Allah bangkitkan dari kalangan orang Persia.

Lalu ketika Bangsa Persia berpaling & menyimpang, Allah cabut amanah itu dari mereka; Allah berikan pada orang-orang Kurdi; puncaknya Shalahuddin Al Ayyubi dan anak-anaknya.

Ketika mereka juga berpaling, Allah alihkan amanah itu pada bekas-bekas budak dari Asia Tengah yang disultankan di Mesir; Quthuz, Baybars, Qalawun di antaranya. Mereka, orang-orang Mamluk.

Ketika para Mamalik ini berpaling, Allah pula memindahkan amanah itu pada Bangsa Turki; 'Utsman Orthughrul & anak turunnya, serta khususnya Muhammad Al Fatih.

Ketika Daulah 'Aliyah 'Utsmaniyah ini berpaling juga, Allah cabut amanah itu dan rasa-rasanya, hingga hari ini, Allah belum menunjuk bangsa lain lagi untuk memimpin penjayaan Islam ini.

Bila tanggal 3 maret 1924, terjadi peristiwa penting yaitu saat itu Musthafa Kamal menghapuskan Negara Islam Khilafah. Sejak itu, Umat Islam kehilangan negara yang menyatukan kita kaum muslimin. Bilah kita menambah 100 tahun itu berarti 2024 menjadi tanda akan kebangkitan peradaban Islam. wallahualam



No comments:

Post a Comment

silakan komentar